MAKALAH
MANUSIA
DAN KEINDAHAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Ilmu Budaya Dasar
Disusun
oleh:
KELOMPOK
1
1.
Alfalis Hanin Yanuarisqi
Al Rafat (30418482)
2.
Arnold Parnasipan Siregar (31418117)
3.
Isna Wijayanti (33418414)
4.
Jacinta Dewi Astuti (33418444)
5.
Kukuh Bayu Wardhana (37418895)
6.
Satrio Bayu Aji (36418550)
7.
Sri Devi Yuliyanti (36418819)
8.
Muhammad Fauzan Farid (34418621)
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat,
karunia, dan cinta kasih-Nya yang senantiasa menyertai kami dalam penyusunan
makalah kami yang berjudul Manusia dan
Keindahan sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini kami
susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dengan
judul Manusia dan Keindahan. Selain
itu, makalah ini kami susun atas dasar hubungan antara manusia dan keindahan
yang mempunyai keterkaitan satu sama lain.
Dalam proses
penyusunan makalah ini, tak jarang kami menjumpai berbagai hambatan, namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, hambatan-hambatan tersebut dapat kami
atasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Orang tua kami masing-masing
yang senantiasa memberikan dukungan dalam wujud moral maupun material.
2. Teman-teman kami yang senantiasa memberikan semangat.
3. Pihak-pihak
lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Kami
menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kesalahan yang tak luput dari
perhatian pembaca. Oleh karena itu, kami memohon maaf apabila terdapat
kata-kata yang kurang berkenan di hati para pembaca. Kami bersedia menerima kritik
dan saran yang membangun dengan tangan terbuka, sehingga meningkatkan kecakapan
kami dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Akhir
kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kelangsungan studi
generasi kami berikutnya, serta dapat menjadi sumber informasi yang memperluas
pengetahuan pembaca, terutama bagi mahasiswa/i
Universitas Gunadarma.
Tangerang,
10 Oktober 2018
Tim
Penulis
────────────────────────────────────────────────────
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Pembahasan
D. Manfaat
Pembahasan
BAB II PEMBAHASAN
A. Manusia
1. Pengertian
B. Keindahan
1. Pengertian
C. Nilai-Nilai
Keindahan
1. Nilai
Estetika
D. Hubungan
Manusia dan Keindahan
E. Sebab-Sebab
Manusia Menciptakan Keindahan
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap manusia dilahirkan dan dibekali dengan banyak
sekali keindahan. Keindahan setiap manusia tentunya berbeda-beda dengan
sesamanya, karena setiap manusia diciptakan unik oleh sang pencipta.
Keindahannya dapat berasal dari dalam dan luar, tercermin melalui sikap,
perilaku, dan penampilan manusia itu sendiri. Keindahan bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera
perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, dan
kedaerahan.
Keindahan berasal dari kata “indah”
yang artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan
alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan
sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman
manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan
budaya. Karena hal itu, keindahan merupakan bagian hidup manusia. Manusia tidak dapat
hidup tanpa keindahan, sebab hidup tanpa keindahan pada hakekatnya adalah mati.
Keindahan dapat membuat manusia gembira,
bersyukur, dan lain-lain. Dimanapun dan kapanpun siapa saja dapat
menikmati keindahan.
Keindahan identik
dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.
Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang
selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena hal
itu, segala hasil tiruan tidaklah indah, karena dasarnya tidak benar.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa
pengertian manusia?
2. Apa
pengertian keindahan?
3. Apa
saja nilai-nilai dari keindahan?
4. Apa
hubungan antara manusia dan keindahan?
5. Apa
sebab-sebab manusia menciptakan keindahan?
C.
Tujuan
Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan makalah kami adalah sebagai berikut:
1.
Mendeskripsikan
apa pengertian manusia.
2.
Mendeskripsikan
apa pengertian keindahan.
3.
Mendeskripsikan
nilai-nilai dari keindahan.
4.
Mendeskripsikan
hubungan antara manusia dan keindahan.
5.
Mendeskripsikan
sebab-sebab
manusia menciptakan keindahan.
D.
Manfaat
Pembahasan
Makalah ini
diharapkan mampu memberikan manfaat, baik manfaat secara teoritis maupun manfaat secara praktis.
Adapun manfaat dari makalah ini
yaitu sebagai berikut :
1.
Manfaat
teoritis
a) Menambah perbendaharaan penelitian di Univeristas Gunadarma khususnya mengenai manusia dan keindahan.
b) Menambah wawasan mahasiswa/i Universitas Gunadarma mengenai nilai-nilai keindahan.
c) Menambah wawasan mahasiswa/i Universitas Gunadarma mengenai hubungan manusia dan keindahan.
a) Menambah perbendaharaan penelitian di Univeristas Gunadarma khususnya mengenai manusia dan keindahan.
b) Menambah wawasan mahasiswa/i Universitas Gunadarma mengenai nilai-nilai keindahan.
c) Menambah wawasan mahasiswa/i Universitas Gunadarma mengenai hubungan manusia dan keindahan.
2.
Manfaat
praktis
a) Membantu
mahasiswa/i menyadari hakekat manusia dan keindahan.
b) Membantu
mahasiswa/i untuk mampu menganalisis hubungan manusia dan keindahan dengan cara
membandingkannya dengan makalah lain.
c) Meningkatkan
kualitas materi yang didapat oleh mahasiswa/i khususnya materi Ilmu Budaya
Dasar (IBD) tentang manusia dan keindahan.
d) Meningkatkan
motivasi mahasiswa/i untuk melakukan penelitian-penelitian lebih lanjut
mengenai hubungan antara manusia dan keindahan.
─────────────────────────────────────────────────────────────
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Manusia
1.
Pengertian
Manusia adalah mahluk sosial, dimana manusia merupakan
mahluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Pada hakekatnya,
manusia merupakan mahluk paling sempurna yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha
Esa. Manusia diciptakan Tuhan dalam keadaan memiliki akal dan pikiran yang
dapat digunakan secara logis dan dinamis untuk melakukan sesuatu sehingga
terciptalah manusia yang adil, yang dapat menggunakan akal dan pikirannya
dengan baik.
B.
Keindahan
1.
Pengertian
Keindahan adalah suatu konsep yang tidak dapat
dinikmati melainkan hanya dapat dinikmati dalam suatu karya. Dengan kata lain,
keindahan dapat dinikmati bila dihubungkan dengan bentuk.
Keindahan sering diutarakan pada situasi tertentu.
Keindahan sendiri berasal dari kata dasar ‘indah’ yang berarti bagus, permai,
cantik, elok, dan sebagainya. Keindahan sendiri bersifat universal dan relatif
memiliki pandangan yang berbeda-beda. Dalam bahasa Latin, keindahan
diterjemahkan dari kata bellum yang
berasal dari kata benum, yang artinya
kebaikan.
Pada hakekatnya, keindahan adalah susunan pokok
kualitas tertentu yang terdiri dari kesatuan (unity), keselarasan (harmony),
kesetangkupan (symmetry),
keseimbangan (balance), dan
pertentangan (contrast).
Herbet
Read merumuskan bahwa
keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara
pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Sedangkan filsuf abad pertengahan, Thomas Amuinos mengatakan bahwa
keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
C. Nilai-Nilai Keindahan
Keindahan memiliki nilai-nilai tertentu dalam perwujudannya,
yaitu:
1. Nilai Estetika
Dalam rangka teori umum tentang nilai estetik, The Liang Gie menjelaskan bahwa
pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya
nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang
berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan
disebut nilai estetik.
Istilah nilai estetik sendiri dalam bidang filsafat,
seringkali dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Dalam dictionary of sociology and related sciences diberikan perumusan
tentang value yang lebih terinci lagi sebagai berikut.
“The believed
capacity of any object to satisfy a human desire. The quality of any abject
which causes it to be on interest to an individual or a group”.
(kemampuan yang dipercaya ada pada sesuatu benda untuk memuaskan suatu
keinginan manusia. Sifat dari sesuatu benda yang menyebabkan menarik minat
seseorang atau sesuatu golongan). Nilai estetika digolongkan menjadi 2 nilai,
yaitu:
a.
Nilai
Intrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat baik dari
keindahan alam yang bersangkutan, dapat juga digunakan sebagai tujuan, ataupun
demi kepentingan alam itu sendiri. Misalnya pesan tentang keagungan Allah yang
menciptakannya melaui keindahan alam itu sendiri. Contohnya adalah pesan puisi
yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui karya puisi
tersebut.
b. Nilai
Ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk
sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory
value), yakni nilai yang bersifat sebagai sarana untuk membantu sesuatu
yang lain. Misalnya, keindahan alam menjadi sarana untuk membantu perekonomian
penduduk sekitarnya dengan menjadikan keindahan alam tersebut sebagai objek
wisata. Para penduduk sekitar dapat melakukan kegiatan usaha mulai dari
menyediakan tempat menginap, berdagang kebutuhan-kebutuhan bagi para pengunjung,
dan lain-lain.
D. Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tidak
dapat dipisahkan sehingga kita perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang
telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara, maupun
seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang
dapat dibanggakan. Jangkauan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas
keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi,
sosial, dan budaya. Karena itu, dapat dikatakan bahwa keindahan merupakan
bagian dari hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Dimanapun dan kapanpun, siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan adalah kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung
kebenaran berarti tidak indah. Sudah pasti kebenaran disini bukanlah kebenaran
ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni, berusaha memberikan makna
sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan
berarti manusia tersebut mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan
biasanya bersifat terlihat (visual)
atau terdengar (auditory) walaupun
tidak terbatas pada dua bidang tersebut. Batas keindahan akan berhenti pada
sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai
daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya
tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang
yang mampu berimajinasi, rajin, dan kreatif dalam menghubungkan benda yang satu
dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan
suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi.
Jadi, keindahan mempunyai dimensi
interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan
manusia, dan manusia dengan Tuhan.
E.
Sebab-Sebab Manusia Menciptakan Keindahan
Manusia
menciptakan keindahan pasti memiliki sebab-sebab tertentu. Adapun sebab-sebab
manusia menciptakan keindahan yakni sebagai berikut:
a.
Tata Nilai Yang Telah Usang
Tata
nilai yang terjelma dalam adat istiadat, ada yang sudah tidak sesuai lagi
dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan
mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa.
b.
Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajat
dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral
dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan bejat manusia, terutama dari
segi kebutuhan seksual. Sebagai contoh ialah karya seni berupa sajak yang
dikemukakan oleh W.S.Rendra berjudul
“Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta”, yang berisi bahwa si pengarang
memprotes perbuatan bejat para pejabat, yang merendahkan derajat wanita dengan
mengatakan sebagai inspirasi revolusi, tetapi tidak lebih dari pelacur.
c.
Penderitaan Manusia
Banyak
faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi faktor yang paling menentukan
ialah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita
sebagai akibat dari nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati, dan
sebagainya. Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak
menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak
indah.
d.
Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan
melalui keindahan alam, keteraturan alam semesta, dan kejadian-kejadian alam.
Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat
meniru keindahan ciptaan Tuhan. Seindah-indahnya tiruan terhadap ciptaan Tuhan,
tidak akan dapat menyamai keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri.
─────────────────────────────────────────────────────────────
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Keindahan pada
dasarnya adalah ciptaan Tuhan. Keindahan adalah susunan pokok kualitas tertentu
yang terdiri dari kesatuan (unity),
keselarasan (harmony), kesetangkupan
(symmetry), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast). Dari ciri-ciri tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan
antara garis, warna, bentuk, dan kata-kata. Semua ciri tersebut dapat ditemui
dalam hidup setiap manusia. Manusia dan keindahan tidak dapat terpisahkan satu
sama lain. Tuhan telah menganugerahkan keindahan bagi setiap manusia secara
unik. Tidak ada satupun manusia yang sama di dunia ini, meskipun kembar
sekalipun. Oleh sebab itu, manusia berkewajiban untuk menjaga
keindahan-keindahan yang ada pada dirinya maupun yang ada di sekitarnya sebagai
upaya untuk melaksanakan perintah-Nya.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis
berharap agar para pembaca mempelajari dan memahami maksud dari isi makalah ini
sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
─────────────────────────────────────────────────────────────
DAFTAR
PUSTAKA
http://mynewblogtugasku19.blogspot.com/2017/04/makalah-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan.html
https://mariefrancis65.wordpress.com/2013/12/03/makalah-tugas-ibd-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-keindahan/
http://blog.uin-malang.ac.id/gudangmakalah/2011/06/17/manusia-dan-keindahan/
http://yourdreamisyourworld.blogspot.com/2011/03/manusia-dan-keindahan.html
http://www.ujank.web.id/Coretan-Tugas/manusia-dan-keindahan.html
http://ratrismart.blogspot.com/2010/04/pengertian-manusia.html
http://09pandhika.blogspot.com/2015/05/manusia-dan-keindahan.html
https://delialestari38.wordpress.com/2015/02/03/manusia-dan-keindahan/
https://10menit.wordpress.com/tugas-kuliah/manusia-dan-keindahan/
http://09pandhika.blogspot.com/2015/05/manusia-dan-keindahan.html
Peraturan dalam berkomentar :
☛ UpsS,. Budayakan berkomentar sesudah membaca artikel sob.
☛ Dilarang Menghina, Promosi (Iklan), Menyelipkan Link Aktiv, dsb.
☛ Dilarang berkomentar berbau Porno, Spam, Sara, Politic, Profokasi.
☛ Berkomentarlah yang Sopan,Bijak, dan Sesuai Artikel (Dilarang OOT)
☛ Saya sangat berterima kasih atas semua yang mau berkomentar diblog saya.
☭ Copyright © 2015 - 2016 by Fajar Ramadhan ✓ EmoticonEmoticon